(Artikel ini diupdate pada bulan Januari 2021)
Pada situasi pandemi covid-19 sekarang ini dibutuhkan suatu mekanisme monitoring dan manajemen internetworking agar kehandalan sistem tetap terjaga, pengawasan 24 jam terus menerus tanpa henti untuk menjamin availability layanan. Salah satu protocol TCP/IP yang digunakan untuk memonitoring semua perangkat network adalah SNMP atau disingkat Simple Network Management Protocol. Pada artiket ini saya akan membahas apa itu SNMP ? bagaimana cara kerja SNMP ? dan apa manfaat SNMP dalam penerapannya.
Pengertian SNMP
SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Dengan menggunakan protokol ini kita bisa mendapatkan informasi tentang status dan keadaan dari suatu jaringan. Pengolahan ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.
SNMP Overview |
SNMP dikembangkan dari pendahulunya yang bernama Simple Gateway Management Protocol (SGMP) yang merupakan solusi sementara yang rencananya akan digantikan oleh Common Management Information Service Protocol. Tetapi pada perkembangannya, justru SNMP yang tersebar, diterima luas dan digunakan sampai saat ini.
Fungsi SNMP
Berikut adalah fungsi dari SNMP:
- Mengumpulkan informasi perangkat pada sebuah jaringan (server, printer, hub, switch, dan router) seperti kondisi CPU, temperatur chasis, routing, lokasi perangkat dan lainnya.
- Mengatur semua perangkat yang terkoneksi pada sebuah jaringan secara remote.
- Memonitoring kinerja sebuah jaringan.
- Mendeteksi kesalahan pada sebuah jaringan (Intelligent alarm management)
- Mengaudit pemakaian pada sebuah jaringan.
Komponen SNMP
Komponen SNMP dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
- SNMP Manager, aplikasi network management yang berjalan pada PC, dan agent adalah software yang berjalan pada device yang akan dikelola.
- SNMP Agent, komponen software pada perangkat termanajemen yang mengurus data pada perangkat dan melaporkan data tersebut bila diperlukan ke sistem manajemen.
- MIB (Management Information base) adalah area penyimpanan informasi virtual untuk informasi manajemen jaringan yang terdiri dari kumpulan obyek yang terkelola.
Data yang dipertukarkan dalam SNMP adalah value sederhana seperti string yang mempunyai nomer disebut OID (Object Identifier). OID ini dikelola dalam database di agent dan biasa disebut MIB (Management Information Base). Management database/table dari obyek juga tidak termasuk di dalam standard protokol SNMP, namun merupakan standard terpisah. Sehingga SNMP hanya merupakan protokol komunikasi untuk bertukar informasinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur dari MIB, yaitu:
- Setiap object mempunyai ID unik (OID).
- MIB mengasosiasikan setiap OID menggunakan label dan parameter lain.
- MIB bertindak sebagai kamus data digunakan untuk menyusun terjemahan pesan SNMP.
- Object Identifier (OID) merupakan sebuah pengenal yang digunakan untuk menamakan sebuah objek yang terdapat dalam MIB.
- OID bersifat unik untuk masing-masing objek.
- Secara struktural, sebuah OID terdiri dari sebuah node dalam namespace yang ditetapkan secara hirarki, yang didefinisikan secara formal menggunakan standar ASN.1.
- Textual OID. Pendefinisian OID berdasarkan nama tiap node mulai dari root, dengan dipisahkan oleh titik (.). Contoh : .iso.org.dod.internet.mgmt.mib.system.sysDescr
- Numerical OID. Pendefinisian OID berdasarkan angka integer sebagai pengganti nama, juga dipisahkan dengan titik (.). Contoh : .1.3.6.1.2.1.1.1
Struktur SNMP |
Cara Kerja SNMP
Cara kerja SNMP adalah sebagai berikut:
- Setiap elemen SNMP mengatur sebuah obyek yang spesifik dengan karakteristik yang spesifik pula.
- Setiap obyek memiliki OID yang terdiri dari nomor yang dipisahkan oleh titik.
- OID tersebut membentuk sebuah struktur pohon,
- MIB mengasosiasikan tiap-tiap OID dengan sebuah label dan parameter yang berhubungan dengan obyek tersebut sehingga melalui MIB pesan SNMP yang diterima dapat diketahui maknanya.
Jenis Pesan SNMP dan SNMP PDU
Empat jenis message SNMP adalah:
- “get” permintaan untuk mengembalikan nilai dari objek yang telah diberi nama;
- “get-next” permintaan untuk mengembalikan nama berikutnya (dan nilainya) dari objek berikutnya yang didukung oleh perangkat jaringan dengan memberikan penamaan SNMP yang valid.;
- “set” permintaan untuk mengatur objek yang telah diberi nama dengan memberikan nilai tertentu;
- “trap” pesan telah jelas, dibangkitkan secara asynchronous oleh perangkat jaringan, untuk memberitahukan manager jaringan adanya permasalahan yang timbul pada perangkat.
Adapun jenis message yang dikodekan dalam bentuk message yang disebut “Protocol Data Units” (PDU) yang dipertukarkan antar perangkat SNMP. Format sebenarnya dari message tersebut tidak selalu sederhana atau mudah, untungnya kerumitan tersebut tertutupi oleh perangkat lunak manajemen jaringan. Berikut Jenis-Jenis PDU pada SNMP:
GetRequest
Adalah jenis PDU yang dikirimkan dari manager kepada agent. PDU ini bertujuan untuk me-request data pada agent.
GetNextRequest
Adalah jenis PDU yang dikirimkan dari manager kepada agent. Operasi ini hampir sama dengan operasi GetRequest, hanya saja, GetNextRequest ini meminta data setelahnya dari OID yang dispesifikasikan dalam paket GetNextRequest.
SetRequest
Adalah jenis PDU yang dikirimkan dari manager kepada agent. PDU ini bertujuan untuk mengubah data pada agent.
GetResponse
Adalah jenis PDU yang dikirimkan dari agent kepada manager. PDU ini bertujuan untuk me-reply data kepada manager sebagai response atas data yang diminta oleh manager melalui operasi GetRequest, GetNextRequest, dan SetRequest.
Trap
Adalah jenis PDU yang dikirimkan dari agent kepada manager. SNMP trap ini adalah sebuah pesan yang diprakarsai oleh suatu elemen dalam jaringan (agent) dan dikirimkan kepada manager untuk memberitahu atau memberikan informasi kepada manager bahwa terjadi suatu event tertentu pada objek yang di-manage (managed device).
Versi SNMP
Ada beberapa versi SNMP, seperti v1, v2c, dan v3. Setiap versi memiliki pro & kontra yang sangat berbeda. Berikut beberapa versi SNMP :
SNMPv1
SNMP versi 1 adalah standar protokol SNMP yang pertama kali dibuat, SNMP dibuat untuk digunakan sebagai alat manajemen jaringan untuk jaringan dan mengoperasikan internetworking TCP/IP. SNMP sebenarnya digunakan untuk merujuk kepada kumpulan spesifikasi manajemen jaringan yang mencakup protocol itu sendiri, definisi database, dan konsep-konsep yang terkait. Model manajemen jaringan yang digunakan untuk SNMP mencakup elemen-elemen utama sebagai berikut:
- Management station atau Manager
- Agent
- Management Information Base
- Network Management Protocol
Format Pesan SNMPv1 |
Format Protocol SNMPv1 |
SNMPv2
SNMPv2 adalah standar protokol SNMP yang menyediakan framework dimana dapat dibangun aplikasi manajemen jaringan dan menyediakan infrastruktur untuk manajemen jaringan. Fungsi-fungsi pada SNMP v1 masih sama dengan yang digunakan pada SNMP v2, namun ada fungsi-fungsi yang dikembangkan, seperti pada fungsi trap. SNMP v2 juga memperkenalkan 2 protokol baru yaitu GetBulk dan inform. GetBulk digunakan oleh NMS untuk mendapatkan data yang berukuran besar dengan efisien. Operasi Inform memungkinkan NMS untuk saling mengirimkan informasi trap. Dari segi keamanan SNMP v2 juga dikembangkan sehingga lebih aman dibanding SNMP v1.
Format Pesan SNMPv2 |
Format Protocol SNMPv2 |
SNMPv3
SNMPv3 adalah standar protokol SNMP menyediakan 3 layanan penting yaitu authentication, privacy, dan access control, Authentication dan privacy adalah bagian dari User-Based Security Model (USM) dan access control didefinisikan dalam View-Based Access Control Model (VACM).
Format Pesan SNMPv3 |
Format Protocol SNMPv3 |
Perbandingan Security pada SNMPv1, v2, v3 |
Kelebihan dan Kekurangan SNMP
Kelebihan SNMP antara lain:
- Sudah diterapkan secara luas kepada seluruh jaringan komputer.
- SNMP Agents disediakan untuk perangkat jaringan yang terhubung dengan komputer, ke bridges, modem, printer
Kekurangan SNMP antara lain:
- SNMP adalah protokol yang sangat sulit untuk diterapkan, dengan aturan pengkodean yang rumit.
- SNMP juga bukan protokol yang efisien, dimana bandwidth di sia-siakan dengan informasi yang tidak dibutuhkan, seperti versi dari SNMP (ditransmisikan pada setiap pesan SNMP) dan panjang data serta deskriptor data bolak-balik melalui tiap message.
0 comments:
Post a Comment