Sunday, May 4, 2014

 

Mengenal Teknologi G.SHDSL

G.SHDSL (sumber:google.com)


(Artikel ini diupdate pada bulan Desember 2020) 

PENGERTIAN G.SHDSL


G.SHDSL atau disingkat Symmetric High-Speed Digital Subscriber Line adalah standar ITU untuk transceiver pada transport data jaringan akses dengan nomor G.991.2. G.SHDSL merupakan keluarga terbaru dari SDSL, memiliki kecepatan lebih tinggi dan mampu dioperasikan dalam jarak yang lebih jauh. Fungsi dari adanya fitur Multirate pada teknologi G.SHDSL adalah Kecepatan data rate dapat berbeda-beda.

Karakteristik dari G.SHDSL.
  1. Kecepatan akses data : 2 Mbps 
  2. Jumlah pair kabel : 1 pair kabel
  3. Transmission rate : simetrik (Downstream=Upstream=2 Mbps)
  4. Rate Adaptive (HDSL tidak Rate Adaptive)
  5. Interface : Ethernet
Berdasarkan standar ETSI (European Telecommunications Standards Institute) jika ISP ingin mengimplementasikan teknologi G.SHDSL dengan bandwidth 2 Mbps, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi: 
  1. Kontinuitas yang baik
  2. Tahanan isolasi (Rab, Rat, Rbt) : ≥ 10 MΩ pada tegangan ≤ 90 Vdc
  3. Resistance unbalance/difference : ≤ 4% (antara urat a dan b)
  4. Longitudinal balance : ≥ 50 dB
  5. Redaman kabel: ≤ 51 dB (pada frekuensi 400kHz)
  6. Tahanan loop ≤ 900 Ω
  7. S/N ≥ 24dB
  8. Impedansi untuk semua sistem ADSL : 80 - 170 Ω

CARA KERJA G.SHDSL



Topologi G.SHDSL


Teknologi baru ini adalah suatu standar bagi teknologi DSL yang memiliki kecepatan akses 2,3MBps hingga 4,6MBps. Kemudian transfer data bersifat symmetric, artinya tingkat kecepatan download dan upload sama. Kemampuan ini tetap dapat dimiliki walaupun pengguna akses Internet ini berjarak hampir 5 km dari titik repeater-nya. Dan teknologi baru ini memungkinkan customer dengan lokasi yang berjarak dua kali lebih jauh dari 720 km dari provider-nya tetap dapat menggunakan akses Internet G.SHDSL. 

Jadi ada dua kekuatan yang menarik dari teknologi baru ini, yaitu kecepatan dan jarak, yang tidak dimiliki oleh DSL. Teknologi baru ini memiliki kecepatan 2,3MBps per detik. Berbeda dengan SDSL biasa yang hanya mampu mengusung kecepatan sampai 2,0MBps. 

Para analis industri juga sudah memprediksi bahwa G.SHDSL akhirnya akan menggantikan DSL saat ini yang hanya digunakan oleh pasar konsumen low-end atau perusahaan kecil saja. Mengingat tingkat kecepatan akses Internetnya hanya untuk download saja, namun tidak memadai untuk upload. 

Berbeda dengan G.SHDSL, teknologi ini ditargetkan untuk kalangan konsumen, industri kecil maupun besar, termasuk Data Center yang membutuhkan tingkat kecepatan upload yang tinggi karena memerlukan akses Internet dengan lebar gelombang yang besar untuk mengirim file atau data berukuran besar. 

Tentu tidak ada artinya apabila teknologi baru ini tidak didukung oleh para pembuat peralatan yang dapat digunakan untuk G.SHDSL 

DUKUNGAN INDUSTRI


Karena itu, walaupun masih baru, teknologi G.SHDSL sudah membangkitkan minat yang besar. Perusahaan yang bernama Paradyne Networks belum lama ini sudah memperkenalkan sistem DSL yang disebut FroDSL yang support dengan standar G.SHDSL ini. Dan bahkan dapat dimanfaatkan oleh pelanggan yang menggunakan jaringan Asynchronous Transfer Mode(ATM). 

G.SHDSL juga kompatibel dengan jenis layanan lain seperti xDSL. Namun yang menarik adalah keunggulan dari G.SHDSL yang tidak menimbulkan interferensi yang signifikan namun efisien, karena menggunakan sedikit daya untuk mentransmisikan data dibandingkan teknologi lain ataupun bahkan lebih kecil daya yang digunakan dibandingkan T1 sekalipun. Jadi jelas densitas maupun skalabilitasnya lebih baik.

Berikut contoh video dari Sinkronisasi Annex G pada modem G.SHDSL.


Semoga artikel ini bermanfaat ya. Jangan lupa cantumkan sumbernya jika teman teman ini menyalin artikel ini.

1 comment: