Ketika membahas tentang konsep jaringan komputer, tentunya akan sangat berkaitan dengan OSI Layer dan TCP/IP Layer. Pada artikel ini saya akan menjelaskan tentang konsep OSI Layer, dan fungsi dari tiap Layer tersebut.
(Artikel ini diupdate pada bulan Januari 2021)
Pengertian OSI Layer
OSI (Open System Interconnection) merupakan salah satu model umum yang digunakan dalam membangun sebuah jaringan. OSI memiliki 7 lapisan layer, oleh karena itu disebut dengan OSI Layer.
Disebut dengan OSI Layer karena model referensi OSI diciptakan berlapir-lapis. Tujuan dibuatnya lapisan-lapisan pada OSI yaitu agar setiap data pada sebuah jaringan bisa melewati later tersebut sebelum pada akhirnya bisa saling terkoneksi.
Penjelasan Tiap Layer
|
Model OSI |
Model OSI (Open System Interconnection) saat ini sudah menjadi standart model arsitektual dalam sebuah jaringan komputer. Secara teoritis, OSI layer memiliki naman OSI Reference Model for Open Networking atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah model referensi terbuka. Berikut penjelasan tentang ketujuh OSI layer:
Physical Layer
Physical Layer bertugas untuk memproses data menjadi bit dan mentransferkannya melalui media fisik seperti kabel ataupun secara nirkabel melewati gelombang radio.
- Mendefiniskan media transmisi jaringan seperti kabel tembaga, fiber optic, wireless.
- Mendifiniskan metode pensinyalan.
- Melakukan sinkronisasi bit.
- Menentukan topologi jaringan seperti Ethernet, Token Ring.
- Mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau wireless.
Enkapsulasi PDU (Packet Data Unit) yang bekerja pada Physical Layer adalah Bits.
Data-Link Layer
Data-Link Layer bertugas untuk menentukan bit-bit data dikelompokkan menjadi frame. Layer ini juga mengatur flow control, pengalamatan MAC (Media Access Control) Address pada perangkat, error detection, dan menentukan perangkat jaringan seperti switch, hub, dan bridge dapat bekerja.
- Koreksi kesalahan data dengan menggunakan metode FCS (Frame Check Sequence).
- Sub-Layer LLC (Logical Link Control) berfungsi sebagai flow control.
- Sub-Layer MAC (Media Access Control) berfungsi untuk memasukkan data kedalam frame dengan address sebagai error detection.
Enkapsulasi PDU (Packet Data Unit) yang bekerja pada Data-Link Layer adalah Frames. Protocol yang bekerja pada layer ini adalah ARP.
Network Layer
Network Layer bertugas untuk mengontrol operasi subnet dan memberikan IP Address, membuat header pada paket data, dan melakukan routing. Enkapsulasi PDU (Packet Data Unit) yang bekerja pada Network Layer adalah Packets.
Transport Layer
Transport Layer bertugas untuk memecahkan data menjadi paket-paket yang lebih kecil dan memberikan nomor urut sehingga paket-paket tersebut dapat disusun kembali pada tujuannya. Paket yang berhasil diterima akan diberi tanda ACK (Acknowledgement) dan paket yang tidak diberi ACK akan dikirim ulang.
Pada layer ini terdapat 2 protocol yang digunakan, yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan pengiriman data dengan aman, dimana data yang dikirimkan sudah pasti akan sampai pada tujuan. Sedangkan UDP merupakan metode pengiriman data yang belum tentu aman, dan data yang dikirim belum tentu akan sampai pada tujuan.
Enkapsulasi PDU (Packet Data Unit) yang bekerja pada Transpert Layer adalah Segments.
Session Layer
Session Layer bertugas untuk memulai, mengontrol, sampai mengakhiri komunikasi pada jaringan.
Komunikasi ini dapat berlangsung dalam tiga mode, yaitu :
- Simplex : Data dikirimkan satu arah saja.
- Half Duplex : Data dikirimkan dua arah namun bergantian.
- Full Duplex : Data dikirimkan dua arah secara bersamaan.
Perbandingan Simplex, Half Duplex, dan Full Duplex |
Enkapsulasi PDU (Packet Data Unit) yang bekerja pada Session Layer adalah Packets.
Presentation Layer
Presentation Layer ini bertugas untuk mentranslasikan format data pada aplikasi menjadi format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah:
- Redirector software seperti layanan Workstation (dalam Windows NT)
- Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
Enkapsulasi PDU (Packet Data Unit) yang bekerja pada Presentation Layer adalah Packets.
Application Layer
Layer ini berfungsi sebagai user interface aplikasi dengan pengguna. Aplikasi yang dimaksud adalah program komputer yang terhubung dengan jaringan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah:
- HTTP (Hyper Transfer Text Protocol)
- FTP (File Transfer Protocol)
- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
- NFS (Network File System)
- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
- DNS (Domain Name System)
Enkapsulasi PDU (Packet Data Unit) yang bekerja pada Presentation Layer adalah Packets.
Cara Kerja OSI Layer
Cara Kerja OSI Layer |
Berikut adalah cara kerja dari OSI Layer:
- Saat terjadi pengiriman data melalui jaringan, data tersebut harus melalui setiap layer dalam OSI Layer mulai dari layer aplikasi sampai pada layer physical.
- Pada proses ini, tiap data akan ditambahkan “header” pada setiap layernya, kecuali pada layer datalink.
- Selain ditambah dengan header, data juga akan ditambah dengan trailer (Proses ini disebut enkapsulasi).
- Pada sisi penerima atau receiver, setiap data berjalan pada layer, header akan dilepas sesuai dengan layernya (Proses ini disebut dekapsulasi).
Kelebihan OSI Layer
Berikut adalah kelebihan OSI Layer:
- Membantu untuk menstandarkan router, switch, motherboard, dan perangkat keras lainnya.
- Mengurangi kompleksitas dan standarisasi interface.
- Memfasilitasi rekayasa modular.
- Memastikan teknologi yang dapat dioperasikan
- Membantu mempercepat evolusi pada sebuah teknologi
- Protokol dapat digantikan oleh protokol baru ketika teknologi berubah.
- Memberikan dukungan untuk layanan connection-oriented serta layanan connectionless.
- Model standar dalam jaringan komputer.
- Menawarkan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan berbagai jenis protokol.
Kekurangan OSI Layer
Berikut adalah kekurangan dari OSI Layer:
- Hanya dapat menggunakannya sebagai model referensi.
- Tidak dapat mendefinisikan protokol secara spesifik.
- OSI Layer tidak dapat bekerja secara paralel karena setiap lapisan harus menunggu untuk mendapatkan data dari lapisan sebelumnya.
Semoga artikel ini bermanfaat ya. Jangan lupa cantumkan sumbernya jika teman teman ini menyalin artikel ini.
0 comments:
Post a Comment