Monday, December 9, 2013

 

Mengenal DNS, Fungsi DNS dan Cara Kerjanya


(Artikel ini diupdate pada bulan Januari 2021)

Kemajuan internet yang sangat pesat membuat DNS menjadi jantung yang sangat penting bagi para penggunanya. Setiap kali kita meggunakan internet dalam kegiatan kita sehari-hari, maka setiap kali itu pula secara tidak langsung kita menggunakan DNS (Domain Name System). Oleh karena itu Pengetahuan dan pengertian tentang DNS merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh operator maupun pengguna internet.


Pengertian DNS

DNS adalah suatu sistem database yang berisi daftar informasi host atau hostname yang digunakan untuk menerjemahkan nama-nama host (hostname) menjadi alamat IP atau sebaliknya sehingga nama sebuah host akan lebih mudah diingat oleh pengguna. DNS merupakan sebuah aplikasi services yang biasa digunakan di Internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Pada OSI layer, DNS termasuk kedalam Application Layer.

DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telefon dimana orang yang ingin kita hubungi, berdasarkan nama untuk menghubunginya dan menekan nomor telefon berdasarkan nomor dari buku telefon tersebut. Hal ini terjadi karena komputer bekerja berdasarkan angka, dan manusia lebih cenderung bekerja berdasarkan nama. Misalkan domain name yahoo.com mempunyai alamat IP 202.68.0.134, tentu mengingat nama komputer lebih mudah dibandingkan dengan mengingat alamat IP.

DNS dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

  • Primary name server, yaitu master DNS yang bertanggung jawab atas resolusi domain dan sub domain yang dikelolanya.
  • Secondary name server, yaitu server DNS server yang memperoleh data-data domain dan sub domain primary name server.

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

  • DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  • Recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
  • Authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Fungsi DNS

Fungsi DNS adalah sebagai berikut:

  • Menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet.
  • Memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet.
  • Penyedia database terdistribusi untuk menyimpan nama dan informasi alamat untuk semua host publik di internet.

Cara Kerja DNS

Berikut penjelasan tentang cara kerja DNS:

  • Ketika kita merequest suatu alamat, misalnya ipeph.blogspot.com dari host kita, maka host kita akan mengontak name server lokal untuk menanyakan dimanakah ipeph.blogspot.com berada.
  • Name server kita akan mencari request tersebut di database lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk .com. 
  • Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari ipeph.blogspot.com. Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola ipeph.blogspot.com. Kemudian DNS server tersebut akan memberitahu IP address dari ipeph.blogspot.com. Baru host kita merequest ipeph.blogspot.com dengan IP address tersebut.
Cara Kerja DNS

Struktur Database DNS

Domain Name Space merupakan hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama. Domain ditentukan berdasarkan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut level yang terdiri dari :

  • Root-Level Domains : merupakan level paling atas di hirarki yang di ekspresikan berdasarkan periode dan dilambangkan oleh “.”.
  • Top-Level Domains : berisi second-level domains dan hosts yaitu :
    • com : organisasi komersial, seperti IBM (ibm.com).
    • edu : institusi pendidikan, seperti U.C. Berkeley (berkeley.edu).
    • org : organisasi non profit, Electronic Frontier Foundation (eff.org).
    • net : organisasi networking, NSFNET (nsf.net).
    • gov : organisasi pemerintah non militer, NASA (nasa.gov).
    • mil : organisasi pemerintah militer, ARMY (army.mil).
    • xx : kode negara (id:Indonesia,au:Australia)
  • Second-Level Domains : berisi domain lain yang disebut subdomain. Contoh, ipeph.blogspot.com. Second-Level Domains ipeph.blogspot.com bisa mempunyai host www.ipeph.blogspot.com
  • Third-Level Domains : berisi domain lain yang merupakan subdomain dari second level domain diatasnya. Contoh, dns.ipeph.blogspot.com. Subdomain dns.ipeph.blogspot.com juga mempunyai host www.dns.ipeph.blogspot.com.
  • Host Name : domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya, jika terdapat www.ipeph.blogspot.com, www adalah hostname dan ipeph.blogspot.com adalah domain name.
Struktur Hirarki DNS

DNS Zone

Terdapat dua bentuk Pemetaan DNS Zone, yaitu:

  • Forward Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari nama menuju IP address.
  • Reverse Lookup Zone: Melakukan pemetaan dari IP address menuju nama.

Forward Lookup Zone

Cara kerja DNS dengan Forward Lookup Zone dapat kita lihat pada contoh berikut :

  1. Misal kita browsing di warnet, dan akan menghubungi ipeph.blogspot.com.
  2. PC kita mengontak Server DNS lokal (biasanya terletak pada jaringan ISP) untuk menanyakan IP Address ipeph.blogspot.com.
  3. Server DNS lokal akan melihat ke dalam cache-nya .Jika data itu terdapat di dalam cache server DNS server lokal, maka server tersebut akan memberikan alamat IP tersebut ke Browser. Jika tidak, maka server tersebut mengontak server DNS di atasnya (biasanya disebut Root DNS server “.”) untuk mengetahui alamat IP dari name server yang mengelola Top Level Domain .com
  4. Pada name server yang mengelola Top Level Domain .com, maka server  akan menanyakan IP dari name server pengelola domain .com.
  5. Kemudian server akan mengontak name server pengelola domain .com, disini server akan menanyakan alamat IP dari second level Domain ipeph.blogspot.com.
  6. Setelah mendapatkan IP dari name server pengelola second level Domain ipeph.blogspot.com, Pada name server yang mengelola ipeph.blogspot.com, maka DNS server kita akan menanyakan alamat FQDN dari www.ipeph.blogspot.com.
  7. Setelah mendapatkan IP dari www.ipeph.blogspot.com, maka server akan memberikan alamat IP tersebut ke PC yang me-request tadi, dan membuat cache terhadap alamat yang telah dicari. Sehingga jika ada permintaan lagi untuk mengakses www.ipeph.blogspot.com, maka DNS Server akan memberikan alamat yang telah disimpan didalam cache tanpa harus menghubungi server diatasnya. Jadi permintaan terhadap server diatasnya hanya jika alamat yang akan diakses belum terdapat pada cache.
  8. Setelah PC mendapatkan alamat IP dari www.ipeph.blogspot.com barulah PC tadi bisa mengakses www.ipeph.blogspot.com.

Reverse Lookup Zone

  1. Sub domain dibentuk dengan menuliskan sub domain dalam format representasi IP address dalam bentuk dot-octet.
  2. Pembentukan sub domain di bawah top level domain dimulai dari oktet pertama dari IP address (IP address terdiri dari 32 bit=4 oktet) dan sub domain selanjutnya dibentuk dari oktet ketiga dan demikian seterusnya.
  3. Network dengan IP address 222.124.194.XX bila direpresentasikan dalam bentuk dot-octet adalah 222.124.194.
  4. Oktet pertama dari IP address network di atas adalah 222, oktet kedua 124, dan octet ketiga 194 maka sub domain di bawah top level domain in-addr.arpa adalah 222.in-addr.arpa. Subdomain berikutnya adalah oktet kedua yaitu 124, maka dibawah sub-domain 222.in-addr.arpa terdapat lagi sub domain 124.222.in-addr.arpa. Kemudian subdomain berikutnya adalah octet ketiga yaitu 180, maka dibawah subdomain 124.222.in-addr.arpa terdapat subdomain 194.124.222.in-addr.arpa

Jenis - Jenis Record DNS

Berikut jenis-jenis record DNS :

  • A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
  • AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
  • CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
  • [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
  • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut
  • NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut.
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
  • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Semoga artikel ini bermanfaat ya. Jangan lupa cantumkan sumbernya jika teman teman ini menyalin artikel ini.

0 comments:

Post a Comment